1. Kapal Induk Helikopter
Kapal Induk Helikopter |
Salah satu yang membanggakan dari Militer Indonesia adalah dengan dimilikinya Kapal Induk Helikopter ini yang dibangun oleh PT. PAL Indonesia.
Kapal LPD 125 meter ini didesain untuk pendaratan : Landing Craft Unit 23 m, operasi ampibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, dan tactical vehicle 13 unit. Dalam sekali bergerak LPD ini juga mampu mengangkut 507 personil termasuk 354 tentara, crew dan officer. LPD ini juga mampu mengangkut 5 unit helicopter jenis MI-2 atau BELL 412, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus menerus.
2. KRI Banda Aceh (593)
KRI Banda Aceh (593) |
Salah satu Kapal Perang Indonesia yang memiliki kemampuan handal adalah KRI Banda Aceh (593). Kapal ini mampu menampung lima helikopter (tiga helikopter di dek dan dua helikopter di dalam hanggar).
KRI Banda Aceh (593) sendiri dibuat oleh PT. PAL Indonesia dan secara resmi diserahkan kepada TNI AL pada Maret 2011 yang silam.
3. KRI Klewang (625)
KRI Klewang (625) |
Di ururan ke tiga sebagai kapal perang canggih buatan Indonesia adalah Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran yang diberi nama KRI Klewang (625). Merupakan Kapal Perang dengan teknologi canggih yang saat ini sedang dikembangkan oleh PT. Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jawa Timur. Kabarnya TNI AL telah memesan 4 kapal jenis ini. Kapal ini rencananya akan digunakan sebagai Littoral Combat Ship (LCS) pertama milik Indonesia.
4. KRI Kujang (642)
KRI Kujang (642) |
Nama: KRI Kujang (642)
Pembangun: PT. Palindo Marine - Batam
Diluncurkan: April 2011
Ditugaskan: Februari 2012
Pelabuhan kandang: Armada Barat TNI-AL
Identifikasi: 642
Status: Masih Bertugas
Kelas dan jenis: Missile boat
Displacement: 250 tons
Panjang: 44 m (144 ft 4 in)
Lebar: 7,40 m (24 ft 3 in)
Kecepatan: 30 knot (56 km/h; 35 mph) (maksimum)
Awak kapal: 3513 personel Pasukan Khusus
Sensor dan sistem pemroses: Sewaco
Senjata: 2 × C-705 SSM, 1 × 30 mm AK-630 CIWS, 2 × 20 mm Denel Vektor G12
5. KRI Banjarmasin (592)
KRI Banjarmasin (592) |
Produksi: PT. PAL Indonesia
Mulai dibuat Diluncurkan, Ditugaskan: 28 Nov 2009
Status: Masih Bertugas
Berat benaman: 7.300 ton
Panjang: 125 m (410.10 kaki)
Lebar: 22 m (72.18 kaki)
Kecepatan: 15,4 knots
Jarak tempuh: 30 hari tanpa pasukan
Sekoci: 2 × LCT
Awak kapal: 500 orang
Persenjataan: 1x cannon 57 mm, 2x cannon 40mm
Pesawat: 5 × Helikopter
6. KRI Krait (827)
KRI Krait (827) |
Disamping tugas patroli keamanan laut, kapal ini juga dipergunakan sebagai kapal SAR dan kapal untuk bantuan bencana alam sehingga kapal ini dilengkapi dengan Hydraulic Crane yang dapat dipakai pada saat melaksanakan tugas-tugas SAR maupun bongkar muat bahan bantuan untuk daerah bencana (di mana saat bencana, suatu pangkalan belum tentu ada fasilitas angkat yg memadai). Disamping itu, kapal ini didesain Auto Pilot guna mempermudah di dalam pengendaliannya selama kapal melintasi alur pelayaran yang sempit dan juga untuk jarak tempuh yang jauh, sehingga ‘spirit’ dari para awak kapal dapat tetap terjaga dengan kemudahan-kemudahan di dalam pengoperasian kapal ini.
Dipesan: 2006
Produksi: Fasharkan TNI AL Mentigi & PT. Batam Expresindo Shipyard - Batam
Mulai dibuat: Juni 2007
Diluncurkan: 2008
Ditugaskan: Desember 2008
Status: Masih Bertugas
Panjang: 40 m (131.23 kaki)
Lebar: 7,2 m (23.62 kaki)
Draught: 2 m (6.56 kaki)
Tenaga penggerak: 2 x 1250 Hp
Kecepatan: 20 knot (maksimum) 16 knot (ekonomis)
Jarak tempuh: 3.600 nm
Persenjataan: 2 x cal 12.7 mm, Cal 25 twin barrel dg sistem control 2 x C802 (space dan sistem pengaman peluncuran sudah disiapkan), Self loading / unloading C802.
7. KRI Tarihu (829)
KRI Tarihu (829) |
Kapal perang buatan Indonesia yang ketujuh yaitu KRI Tarihu (829). Kapal perang ini adalah buatan Indonesia yang mampu sebagai kapal perusak. KRI Tarihu (829) memiliki panjang 40 meter dan lebar 7,3 meter, serta dilengkapi dengan persenjataan meriam kaliber 20 mm dan 12,7 mm. Dalam uji coba ini mampu menempuh kecepatan 25 knot.
8. KRI Alkura (830)
KRI Alkura (830) |
Kapal perang buatan Indonesia yang kedelapan adalah KRI Alkura (830). Kapal perang ini adalah juga dibuat oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perang Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut Mentigi (Fasharkan TNI-AL Mentigi) yang berlokasi di Batam. Dan ini merupakan kapal yang dibuat khusus sebagai kapal patroli dengan kecepatan yang sangat tinggi. Terbukti kapal ini berhasil menggagalkan berbagai aksi penyelundupan di wilayah Perairan Nusantara.
9. KRI Clurit (641)
KRI Clurit (641) |
Kapal perang KRI Clurit (641) merupakan salah satu dari kapal perang buatan Indonesia yang memiliki kemampuan hebat dengan teknologi yang amat canggih. Pembuatannya dilakukan oleh PT. Palindo Marine di Tanjunguncang, Batam.
Kapal ini bertipe kapal cepat rudal, di mana KRI Clurit (641) ini berfungsi sebagai kapal pemukul reaksi cepat yang dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, serta mengemban misi menyerang secara cepat dengan menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu yang singkat pula. Kapal berukuran panjang 44 meter dan lebar 7,40 meter ini, berbobot mati (beratnya) adalah 250 ton ini disertai dengan sistem pendorong handal yang mampu berlayar dan bahkan bermanuver dengan kecepatan 30 knot.
Nama: KRI Clurit (641)
Pembangun: PT. Palindo Marine - Batam
Diluncurkan: April 2011
Ditugaskan: April 2011
Pelabuhan kandang: Koarmabar
Identifikasi: 641
Status: Masih Bertugas
Kelas dan jenis: Missile boat
Displacement: 250 tons
Panjang: 44 m (144 ft 4 in)
Lebar: 7,40 m (24 ft 3 in)
Kecepatan: 30 knot (56 km/h; 35 mph) (maksimum)
Awak kapal: 3513 personel Pasukan Khusus
Sensor dan sistem pemroses: Sewaco
Senjata: 2 × C-705 SSM, 1 × 30 mm AK-630 CIWS, 2 × 20 mm Denel Vektor G12
Jalesveva Jayamahe (Di Lautan Kita Jaya)
Monumen “Jalesveva Jayamahe” |
Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut atau biasa disingkat dengan TNI - Angkatan Laut (TNI-AL) adalah merupakan Angkatan Perang dan Militer yang menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas Operasi Pertahanan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Matra Laut. TNI - Angkatan Laut sendiri terbentuk pada tanggal 10 September 1945, di mana pada saat dibentuknya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) Laut yang merupakan bagian dari Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 9, Angkatan Laut bertugas :
- melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
- menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
- melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
- melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
- melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
TNI - Angkatan Laut dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), dan menjadi pimpinan tertinggi di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut (Mabes TNI-AL). Kekuatan TNI-AL pada saat ini terbagi dalam DUA Komando Armada, yakni Komando Armada RI Kawasan Barat atau disingkat Koarmabar yang berpusat di Tanjung Priok - Jakarta dan Komando Armada RI Kawasan Timur atau disingkat Koarmatim yang berpusat di Tanjung Perak - Surabaya, serta SATU Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), selain itu juga membawahi Korps Marinir serta Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut.
Jayalah Angkatan Laut-ku, Jayalah Indonesia-ku……